Langsung ke konten utama

Laporan Isi KKM STIE Bina Bangsa 2015


BAB I 
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Pada zaman globalisasi seperti saat ini, pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan nasional. Oleh sebab itu, peran perguruan tinggi sangatlah penting dalam proses pembangunan nasional. Serta diharapkan perguruan tinggi mampu mengembangkan potensi sumber daya manusia sehingga menghasilkan penerus pembangunan nasional yang berkualitas.
Di dalam kampus, mahasiswa hanya memperoleh teori-teori penunjang di bidangnya. Untuk mengaplikasikan materi yang telah di dapat maka perlu diadakan suatu kegiatan yang dapat dirasakan langsung oleh mahasiswa dan masyarakat. Oleh karena itu, perguruan tinggi mengadakan kegiatan KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa) yang Bertujuan agar mahasiswa dapat mengaplikasikan teori yang telah di dapatkan selama masa perkuliahan serta dapat belajar langsung dari masyarakat.
Perguruan tinggi bukan hanya mengembangkan pendidikan, tetapi juga mengembangkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Hal itu tercantum dalam misi perguruan tinggi dalam Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu: Penelitian, Pendidikan, dan Pengabdian terhadap masyarakat. Hal ini sebagai upaya dan perhatian perguruan tinggi terhadap lingkungan sosial dan mengaplikasikan teori-teori yang telah diketahui di perguruan tinggi.
Mahasiswa yang dipersiapkan di perguruan tinggi sebagai pembaharuan dimasyarakat dan keberadaan perguruan tinggi yang memiliki respon yang tinggi terhadap perubahan sosial. Oleh karena itu, diupayakan perguruan tinggi dapat memberikan banyak warna pengetahuan kepada mahasiswa untuk memahami sebuah komunitas masyarakat yang sedang berkembang.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka mahasiswa mengidentifikasi masalah desa dan menyerap aspirasi berdasarkan keinginan masyarakat melalui Kuliah Kerja Mahasiswa 2015 yang bertema “Melalui Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) STIE Bina Bangsa Tahun 2015, Kita Tingkatkan Pemberdayaan Masyarakat Pedesaan/Kelurahan Melalui Optimalisasi Kegiatan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) dan Koperasi serta Kegiatan Sosial Kemasyarakatan”. Aspirasi masyarakat tentunya memiliki berbagai alasan dan potensi yang bisa dikembangkan setelah dilaksanakan pembangunan tersebut.

1.2  Maksud dan Tujuan
a.      Maksud
 Laporan akhir kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa Tahun 2015 Kelompok 42 di Kelurahan Pipitan Kecamatan Walantaka Kota Serang Banten dibuat dalam rangka melaporkan hasil kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa selama jangka waktu empat bulan terhitung sejak tanggal 26 Januari s/d 19 April 2015 untuk dijadikan sebagai bahan tolak ukur keberhasilan mahasiswa dalam mengaplikasikan keilmuan dan mengamalkan Tridharma Perguruan Tinggi yaitu Pengabdian pada masyarakat.
b.      Tujuan
Laporan Kuliah Kerja Mahasiswa ini disusun berdasarkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, yaitu :
a.       Agar dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan oleh aparatur dan pemerintah kelurahan Pipitan dalam melaksanakan pambangunan pada tingkat Kelurahan.
b.      Agar dapat dijadikan sebagai pedoman bagi mahasiswa STIE Bina Bangsa dalam merumuskan permasalahan dalam rangka pengabdiannya di masyarakat pada Kuliah Kerja Mahasiswa ke depan.
c.       Sebagai bahan kajian dan masukan bagi pemerintah pada tingkat kecamatan, kabupaten dan provinsi dalam rangka proses pemerataan pembangunan dan pengembangan potensi desa/kelurahan yang belum tergarap.
d.      Sebagai bahan acuan dan analisa atau cerminan bagi warga dan masyarakat desa/kelurahan dalam membangun dan mengembangkan potensi di wilayahnya.

1.3             Lingkup Laporan
            Laporan ini berisi gambaran umum objek KKM dan kegiatan-kegiatan yang dilakukan selama kuliah kerja mahasiswa berlangsung serta berfokus pada kegiatan yang dilaksanakan disalah satu lokasi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) berupa kerajinan tangan dari limbah pelepah pohon pisang, kertas bot, kertas samson, sebagai bahan utama pembuatan kotak tisu, sedangkan kerajinan bunga hiasan yang bahan utamanya dari limbah kulit jagung, gipsum, serta kerajinan bingkai foto yang terbuat dari limbah pelepah pisang dan kulit jagung yang di produksi oleh Bapak Akhyadi selaku pemilik UMKM ”Saung Kreatif ” yang bertempat di Kelurahan Pipitan RT.04 RW.02 Kecamatan Walantaka yang di jadikan pembinaan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) yang berlangsung dari tanggal 26 Januari – 19 April 2015. Sebab di anggap perlu diadakan pembinaan setelah dilakukan identifikasi terhadap masalah yang dihadapi UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) tersebut dan dikarenakan tidak maksimalnya peran koperasi di Kelurahan Pipitan ini, maka kami berinisiatif memberikan inovasi dan kreatifitas untuk memajukan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah)  tersebut hingga dapat tersalurkan pada masyarakat di Kelurahan Pipitan.




BAB II
GAMBARAN UMUM OBJEK KKM

2.1  Latar dan Keadaan Geografis
Kelurahan Pipitan merupakan salah satu Kelurahan yang berada di Kecamatan Walantaka Kota Serang Provinsi Banten. Lokasi Kelurahan Pipitan sekitar 2 Km dari Kecamatan Walantaka dan 12 Km dari pusat pemerintahan Kota Serang.
Secara geografis letak Kelurahan Pipitan sebagai berikut :
·         Jarak dengan Kecamatan Walantaka              : 2 Km
·         Jarak dengan Kantor Kelurahan lain terdekat            : 2 Km
·         Jarak dengan Ibukota Kota Serang                 : 12 Km
·         Jarak dengan Kantor Pemda                           : 18 Km
·         Jarak dengan kantor Pemprov                         : 19 Km
·         Jarak dengan Ibu Kota Negara                       : 91 Km

Kelurahan Pipitan mempunyai luas wilayah 394 ha yang terdiri dari 6 Rukun Warga dan 34 Rukun  Tetangga. Dimana 6 Rukun Warga tersebut terbagi dua menjadi empat lingkungan dan dua perumahan.
Batas-batas wilayah Kelurahan Pipitan dapat dilihat sebagai berikut :
·         Sebelah Barat berbatasan dengan Kelurahan Pager Agung Kecamatan Walantaka Kota Serang,
·         Sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Walantaka Kecamatan Walantaka Kota Serang,
·         Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Pengampelan Kecamatan Walantaka Kota Serang,
·         Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Kiara Kecamatan Walantaka Kota Serang.

Memperhatikan letak geografis Kelurahan Pipitan, maka dapat dikatakan bahwa kelurahan Pipitan sudah cukup modern.
Untuk melakukan aktifitas sehari-hari masyarakat Kelurahan Pipitan biasanya menggunakan angkutan umum atau roda dua sebagai prasarana angkutan masyarakat baik antar wilayah RT, RW, maupun dari luar Kelurahan Pipitan. Namun, masyarakat Kelurahan Pipitan merasa terganggu dikarenakan jalan yang dilalui berlubang dan tergenang air ketika musim hujan.
Pada Bulan Oktober 2014 telah dilakukan perbaikan jalan raya di lingkungan  Pipitan dan lingkungan Perumahan Komplek TPI ( Taman Pipitan Indah). Namun, di lingkungan Tegal Kembang dan lingkungan Ampian jalannya belum diperbaiki. Untuk Perumahan Puri yang letaknya di sebelah utara Kelurahan Pipitan jalan utamanya masih berlubang, sedangkan wilayah Pipitan Timur dan Pipitan Barat jalannya sudah bagus.

2.2  Keadaan Penduduk Kelurahan Pipitan
Jumlah penduduk Kelurahan Pipitan menurut jenis kelamin dan Kepala Keluarga.

a.       Jenis kelamin
§  Laki – laki             : 5.712 Jiwa
§  Perempuan            : 5.527 Jiwa

b.      Kepala Keluarga         : 3.186 KK

c.       Kewarganegaraan :
§  Warga Negara Indonesia                    : 11.239 Jiwa
§  Warga Negara Asing                           : -

1.      Jumlah penduduk Kelurahan Pipitan menurut kepercayaan:
a.       Islam                                                               : 11.027 Jiwa
b.      Kristen                                                                        : 182 Jiwa
c.       Hindu                                                              : 21 Jiwa
d.      Budha                                                             : 9 Jiwa

2.      Jumlah penduduk menurut usia
a.       Usia 0 –10 Tahun                                : 3.763 Jiwa
b.      Usia 10 – 20 Tahun                             : 1.032 Jiwa
c.       Usia 20 – 30 Tahun                             : 3.692 Jiwa
d.      Usia 30 – 40 Tahun                             : 1.159 Jiwa
e.       Usia> 40 Tahun                                   : 1.593 Jiwa

3.      Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan
a.       Strata 1 ( S1 )                                      : 671 Jiwa
b.      SLTA dan sederajat                            : 4.162 Jiwa
c.       SLTP dan sederajat                             : 2.941 Jiwa
d.      SD                                                       : 1.541 Jiwa
e.       Tidak menyelesaikan pendidikan        : 470 Jiwa
f.       Belum Sekolah                                    : 1.454 Jiwa

4.      Jumlah penduduk menurut mata pencaharian:
a.       PNS                                                     : 255 Jiwa
b.      TNI                                                     : 9 Jiwa
c.       POLRI                                                            : 5 Jiwa
d.      Tani                                                     : 35 Jiwa
e.       Pedagang                                            : 315 Jiwa
f.       Buruh                                                  : 757 Jiwa
g.      Pengrajin                                             : 19 Jiwa
h.      Peternak                                              : 17 Jiwa
i.        Montir/tukang                                     : 27 Jiwa
j.        Jasa lainnya                                         : 1.747 Jiwa

2.3  Administrasi Kelurahan Pipitan
Secara umum pelaksanaan pada administrasi pemerintahan Kelurahan Pipitan Kecamatan Walantaka Kota Serang berjalan kurang baik, karena pembagian kerja yang kurang jelas. Pada tingkat RT/RW pemerintahan kelurahan di pimpin oleh kepala Kelurahan atau Lurah. Dalam pengumpulan data dan pengarsipan Kelurahan tercatat kurang sistematis dan kurang jelas. Pelayanan terhadap warga akan kebutuhan ditangani oleh Sekretaris Desa sesuai dengan kebutuhan dan keperluan.
2.4  Potensi Kelurahan Pipitan
Wilayah Kelurahan Pipitan termasuk Kelurahan yang cukup maju, terlihat dari masyarakatnya yang rata-rata Buruh, PNS dan Pedagang. Sarana peribadatan yang ada di Kelurahan Pipitan cukup memadai untuk mendukung kegiatan-kegiatan rohani warga. Hal ini dapat terlihat dari banyaknya Mushola dan Masjid, Sedangkan sarana pendidikan terdapat Madrasah dan Sekolah Dasar yang cukup merata di setiap lingkungan.
Kegiatan UMKM-nya pun cukup berjalan dengan baik, diantaranya UMKM pembuatan Oncom dan UMKM pembuatan Keset yang berada di Lingkungan Tegal Kembang, UMKM pembuatan Tempe di Lingkungan Pipitan Barat, serta UMKM kerajinan tangan dari bahan-bahan yang sudah tidak terpakai (Saung Kreatif) di Lingkungan Pipitan Timur. Semua UMKM tersebut memiliki kelebihan, kekurangan, peluang dan ancaman usahanya tersendiri.
Uraian lebih jelas mengenai analisis SWOT UMKM tersebut dikemukakan pada lampiran secara terperinci.
2.5  Masalah Dan Kebutuhan Usaha Mikro Kecil Menengah ( UMKM ) Dan Koperasi
1.      Masalah
Permasalahan yang dihadapi penduduk Kelurahan Pipitan komponen utama yaitu :
§  Kurangnya sumber modal
§  Kurangnya pemasaran produk
§  Kurangnya mengembangkan keterampilan
§  Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang koperasi

2.      Kebutuhan Pelaku UMKM dan Koperasi:
§  Penambahan modal pinjaman, kemudahan akses modal pinjaman
§  Penyuluhan tentang target pemasaran, kerjasama dengan pengusaha atau pihak-pihak tertentu
§  Penyuluhan tentang tata cara mendirikan koperasi
§  Pelatihan keterampilan yang lebih modern
§  Adanya pihak yang memfasilitasi perijinan dalam pendirian koperasi

2.6     Masalah Dan Kebutuhan Kegiatan Sosial Kemasyarakatan Kelurahan Pipitan
2.6.1        Masalah kegiatan sosial kemasyarakatan di Kelurahan Pipitan adalah:
§  Kurangnya dukungan dari pihak kelurahan sehingga setiap mengadakan kegiatan sosial dengan masyarakat tidak berjalan dengan lancar.
§  Kurangnya dukungan dari masyarakat sekitar yang sudah beranggapan negatif terhadap kelurahan sehingga setiap kegiatan yang dilakukan di kelurahan tidak mendapatkan respon yang baik dari masyarakat setempat, sehingga menyulitkan mahasiswa untuk merangkul masyarakat dalam mengembangkan kegiatan sosial di kelurahan Pipitan
§  Kurangnya kesadaran masyarakat untuk turut serta membangun kelurahan Pipitan kearah yang lebih baik.

2.6.2        Kebutuhan
§  Perlunya penomoran rumah warga
§  Kebersihan dan kerapihan kantor kelurahan
§  Pelayanan prima untuk masyatakat
§  Perlunya donator untuk panti asuhan yang ada di Kelurahan Pipitan
§  Perlunya gotong royong dari pihak kelurahan untuk membersihkan lingkungan Kelurahan Pipitan.




BAB III
PROGRAM DAN PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1  Program Kerja KKM
Dalam menyusun program kerja terlebih dahulu merumuskan masalah sebagai acuan dan landasan dalam menyusun program kerja yang kemudian disetujui oleh aparatur pemerintah Kelurahan Pipitan Kecamatan Walantaka Kota Serang dan masyarakat Kelurahan Pipitan  serta Mahasiswa Kelompok 42 Kuliah Kerja Mahasiswa STIE Bina Bangsa Banten sehingga hasil rumusan program kerja sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan permasalahan yang ada, bukan rancangan sepihak mahasiswa atau masyarakat saja, melainkan hasil mufakat. Adapun program kerja hasil rumusan bersama warga dan mahasiswa adalah :
1.        Mengadakan acara pembukaan sekaligus silahturahmi bersama warga setempat
2.        Penyuluhan tentang Koperasi
3.        Mengadakan   bakti sosial dengan warga pipitan
4.        Meneliti dan mengidentifikasi UMKM yang sedang berjalan di kelurahan pipitan
5.        Mengadakan penyuluhan sekaligus membantu pembukuan di pabrik oncom
6.        Mengadakan santunan untuk panti asuhan
7.        Merenovasi kantor kelurahan
8.        Berpartisipasi dalam bidang pendidikan dengan membantu mengajar di berbagai sekolah
9.        Mengadakan pelatihan kerajinan tangan dengan ibu-ibu kelurahan pipitan.
10.    Berpartisipasi dalam pengajian ibu-ibu kelurahan pipitan
11.    Membuat Penomoran untuk setiap ketua RT

3.2  Pelaksanaan Program Kerja KKM
Secara terperinci dan sistematis telah ditentukan mengenai agenda pelaksanaan program kerja pada tahap perencanaan dan perumusan program kerja Kuliah Kerja Mahasiswa STIE Bina Bangsa Banten Tahun 2015.
Dalam melaksanakan program kerja Kuliah Kerja Mahasiswa terbagi menjadi beberapa jenjang waktu dalam pelaksanaannya, yaitu :
3.2.1 Kegiatan Harian
Yaitu kegiatan yang dilaksanakan setiap hari. Dalam pelaksanaannya dapat dilaksanakan oleh individu atau kelompok. Umumnya kegiatan harian ini merupakan kegiatan dalam tahap persiapan untuk melaksanakan kegiatan mingguan. Namun terdapat pula kegiatan harian yang tidak berkaitan dengan kegiatan mingguan. Kegiatan yang secara khusus dilaksanakan pada setiap harinya merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan oleh warga Kelurahan Pipitan Kecamatan Walantaka Kota Serang. Kegiatan harian ini dalam penjabarannya dilaporkan dalam bentuk laporan mingguan.

3.2.2 Kegiatan Mingguan
Yaitu kegiatan yang direncanakan dalam jangka waktu satu minggu. Kegiatan mingguan merupakan kegiatan prioritas kelompok yang direncanakan dan dipersiapkan pada setiap harinya. Dalam upaya untuk mempersiapkan kegiatan mingguan disusunlah agenda kegiatan harian untuk mencapai keberhasilan pelaksanaan kegiatan mingguan.
Untuk uraian lebih rinci mengenai agenda kegiatan harian dan agenda mingguan dapat dilihat pada lampiran yang disertakan.

3.3  Hasil Kegiatan KKM
Secara umum hasil kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa merupakan upaya pemecahan masalah dan pemenuhan akan kebutuhan masyarakat serta tercapainya tujuan sebagai indikator keberhasilan. Hasil pelaksanaan program kerja Kuliah Kerja Mahasiswa dapat dirasakan dari beberapa indikator yang muncul atau adanya perbedaan pada masyarakat sebelum dan sesudah pelaksanaan Kuliah Kerja Mahasiswa STIE Bina Bangsa Banten di Kelurahan Pipitan Kecamatan Walantaka Kota Serang Banten Tahun 2015.
Adapun rencana-rencana kegiatan yang berhasil direalisasikan dalam kegiatan KKM di Kelurahan Pipitan Kecamatan Walantakan Kota Serang Provinsi Banten adalah sebagai berikut:
1.   Mengadakan acara pembukaan sekaligus silahturahmi bersama warga setempat
2.   Mengadakan   bakti sosial dengan warga pipitan
3.   Meneliti dan mengidentifikasi UMKM yang sedang berjalan di kelurahan pipitan
4.   Mengadakan penyuluhan sekaligus membantu pembukuan di pabrik oncom
5.   Mengadakan santunan untuk panti asuhan
6.   Merenovasi kantor kelurahan
7.   Berpartisipasi dalam bidang pendidikan dengan membantu mengajar di TK Darussalam
8.   Mengadakan pelatihan kerajinan tangan dengan ibu-ibu kelurahan pipitan.
9.   Berpartisipasi dalam pengajian ibu-ibu kelurahan pipitan
10.  Membuat Penomoran untuk setiap ketua RW dan RT
Uraian lebih rinci mengenai hasil kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa STIE Bina Bangsa Banten di Kelurahan Pipitan Kecamatan Walantaka Kota Serang Banten Tahun 2015 akan dikemukakan secara sistematis dan berkala pada lampiran.

3.4  Faktor Pendorong Kegiatan KKM
Beberapa program kerja yang direncanakan dapat terlaksana dan diselenggarakan dengan berhasil tanpa mengalami hambatan. Keberhasilan melaksanakan program kerja tersebut karena didorong atau didukung oleh beberapa faktor yang turut menentukan keberhasilan kegiatan dilapangan, faktor-faktor yang mendorong tersebut adalah:
1.   Kerjasama Kelompok
Dengan jumlah 29 orang dan disiplin ilmu yang berbeda dari beberapa jurusan dan konsentrasi tidak menjadi hambatan dalam bekerjasama, justru secara bersama-sama menentukan beberapa kegiatan atau program kerja berdasarkan disiplin ilmu dan latar belakang akademis masing-masing sehingga kegiatan yang dilaksanakan bersifat menyeluruh melingkupi semua aspek. Adanya kekompakan dan kerjasama yang solid serta saling terbuka dan semua keputusan diambil berdasarkan mufakat dengan jalan musyawarah.
2.   Dukungan Aparatur Kelurahan
Dukungan aparatur, warga dan tokoh masyarakat dalam kegiatan Kuliah Kerja Mahasiswa STIE Bina Bangsa Tahun 2015 Kelompok 42 di Kelurahan Pipitan Kecamatan Walantaka Kota Serang merupakan faktor yang cukup dominan dalam menentukan keberhasilan dalam melaksanakan beberapa kegiatan di lapangan. Dukungan aparatur pemerintahan Kelurahan Pipitan merupakan akses dan pintu utama dalam menjalankan kegiatan di Kelurahan Pipitan, karena berkat dukungan aparatur pemerintahan desa sebagai pihak berwenang yang memberikan status legalitas pada kegiatan yang dilaksanakan di Kelurahan Pipitan.
3.   Dukungan Masyarakat
Kelompok 42 Kuliah Kerja Mahasiswa STIE Bina Bangsa Tahun 2015 di Kelurahan Pipitan Kecamatan Walantaka Kota Serang dalam merencanakan dan melaksanakan program kerjanya terbatas pada perannya sebagai konseptor dan fasilitator serta masyarakatlah yang diutamakan karena masyarakat setempat lebih mengenal dan mengetahui akan kebutuhannya. Semua program kerja dapat terlaksana sesuai dengan kebutuhannya, dan semua program kerja dapat terlaksana sesuai dukungan dan peran serta masyarakat secara langsung pada kegiatan KKM 2015 di Kelurahan Pipitan.
Para Pemuda dan Tokoh masyarakat serta mahasiswa bekerjasama dalam merencanakan kegiatan dan melaksanakannya, sehingga program kerja yang direncanakan serta dijalankan merupakan kebutuhan masyarakat Kelurahan Pipitan .

3.5  Faktor Penghambat dan Upaya Penanggulangannya
3.5.1        Faktor Penghambat
Beberapa program kerja yang tidak dapat dilaksanakan, terhambat oleh beberapa faktor yaitu :
a.      Kurangnya Minat Warga
Kurangnya kesadaran warga dalam mengikuti kegiatan merupakan kesulitan tersendiri bagi kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa untuk menertibkan peserta kegiatan dalam hal ini warga sehingga pada akhirnya peserta KKM kelompok 42 berperan sebagai subjek dan warga sebagai objek.
b.      Disiplin waktu
Pada setiap kegiatan yang diselenggarakan terdapat pula hambatan yang sangat signifikan yaitu disiplin waktu. Dari beberapa kegiatan yang telah direncanakan akan dilaksanakan pada waktu tertentu namun kenyataan dilapangan setiap kegiatan yang dilaksanakan senantiasa terlambat dari jadwal yang diagendakan.
c.       Ketidak harmonisan hubungan antara aparatur Kelurahan dengan warga Kelurahan Pipitan
Dengan adanya kegiatan KKM di Kelurahan Pipitan menimbulkan persepsi dari warga bahwa kelompok KKM STIE Bina Bangsa bisa memberikan segala hal terkait kebutuhan warga yang selama ini tidak didapatkan dari aparatur kelurahan, sehingga membuat kelompok KKM 42 kesulitan dalam menjalankan setiap program kerja yang akan dijalankan.

3.5.2        Upaya Penanggulangan Hambatan
Untuk menanggulangi hambatan dalam melaksanakan program kerja KKM Kelompok 42 STIE Bina Bangsa 2015, dilakukan dengan beberapa pendekatan sebagai berikut :
a.       Dalam menentukan waktu untuk melaksanakan program kerja disesuaikan dengan waktu luang masyarakat yaitu sesudah waktu sholat dzuhur atau pukul 13.00 WIB. Karena biasanya jam 1 siang merupakan waktu luang atau istirahat setelah pagi hari melakukan aktivitas, terutama untuk kalangan ibu-ibu rumah tangga.
b.      Ketokohan atau keteladanan merupakan salah satu pendekatan dalam menanggulangi hambatan yang sangat berhasil, karena warga memiliki kecenderungan untuk mengikuti dan melaksanakan perintah dan nasihat dari tokoh tertentu yang dihormati dan disegani.
c.       Memanfaatkan kesempatan pada beberapa kegiatan rutin masyarakat kelurahan Pipitan untuk memberikan penyuluhan yang bersifat nonformal.
d.      Menjalankan setiap program kerja dengan persetujuan dari aparatur Kelurahan dan warga Kelurahan Pipitan, sehingga tidak berkesan memihak kemana pun.



3.6  Potensi yang Dapat Dikembangkan
Dari keseluruhan program kerja yang telah dilaksanakan, dapat dilihat potensi-potensi Kelurahan yang seharusnya dapat berkembang menjadi lebih baik  jika dikelola dengan lebih intensif lagi.
Dengan banyaknya UMKM yang dijalankan di kelurahan Pipitan menunjukan bahwa masyarakat sudah mampu mengelola sebuah usaha dengan baik. Namun, usaha-usaha tersebut masih perlu pengembangan dengan cara yang baik lagi sehingga membuat UMKM di Pipitan berkembang ke arah yang lebih baik.
a.       Potensi UMKM Tempe
UMKM Tempe di wilayah Kelurahan Pipitan yang terletak di Lingkungan Pipitan Barat sebenarnya berpotensi menjadi UMKM yang lebih produktif, jika saja mendapatkan modal yang cukup dari Koperasi atau pun bantuan dari pemerintah. Selain memproduksi tempe mentah, UMKM tersebut seharusnya mengolah tempe menjadi makanan siap saji, sehingga tempe mentah yang tidak terjual dapat diolah kembali menjadi makanan siap saji seperti keripik tempe.
b.Potensi UMKM Oncom
Sama seperti UMKM tempe, UMKM oncom pun dapat mengkreasikan hasil olahan oncom mentah menjadi olahan oncom yang siap saji, sehingga penghasilan yang didapatkan tidak hanya dari hasil penjualan pengolahan oncom mentah saja melainkan juga dari makanan oncom yang siap untuk dikonsumsi oleh konsumen.


c.       Potensi UMKM Keset
Potensi UMKM Keset yang dapat dikembangkan yaitu pemasaran yang lebih luas dalam cara memperbaiki kemasan sehingga produk tersebut terlihat menarik dan lebih banyak diminati oleh konsumen.
d.      Potensi UMKM Saung Kreatif
Dengan tingginya daya kreatifitas yang dimiliki saung kreatifitas memungkinkan UMKM ini diminati tidak hanya di wilayah Walantaka-Serang namun, diberbagai daerah di Indonesia jika UMKM Saung Kreatif menguatkan Marketing Mix di bidang pemasaran.

3.7  Program Kegiatan Sosial Kemasyarakatan
Selain menjalankan kegiatan dibidang Ekonomi, Kelompok KKM 42 juga melaksanakan kegiatan di bidang sosial. Dimana kegiatan ini bertujuan untuk pendekatan sosial terhadap masyarakat Kelurahan Pipitan. Kegiatan-kegiatan sosial tersebut adalah:
1.   Mengadakan pertemuan dengan Aparatur kelurahan serta Ketua RT dan RW.
2.   Mengunjungi Panti Asuhan yang ada di Lingkungan.
3.   Mengadakan kegiatan gotong royong membersihkan kantor kelurahan bersama warga setempat.
4.   Memberikan bantuan sembako kepada Panti Asuhan.
5.   Mengikuti kegiatan pengajian yang dilaksanakan setiap hari minggu.
6.   Membantu proses belajar mengajar di TK Darussalam Pipitan.



BAB IV
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
Berdasarkan hasil survei dan analisa kelompok 42 Kuliah Kerja Mahasiswa di Kelurahan Pipitan Kecamatan Walantaka Kota Serang - Banten selama kurang lebih 3 bulan bahwa masih banyak permasalahan-permasalahan yang harus diselesaikan dalam upaya membangun dan menggali serta mengolah potensi-potensi yang masih banyak terdapat di kelurahan Pipitan. Juga dalam upaya pembangunan yang adil, merata dan sejahtera. Dalam upaya membangun dan mengolah potensi kelurahan diperlukan peran serta perhatian yang serius dari pemerintah daerah kota dan provinsi untuk menindaklanjuti temuan-temuan Kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa sebagai masukan dan acuan dalam melaksanakan pembangunan.

4.2  Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas kami memberikan saran untuk semua pihak agar mampu  memberikan perhatian dan meningkatkan potensi kelurahan sebagai pangkal pembangunan nasional. Untuk itu program KKM harus terus dijalankan guna memberikan perhatian dan upaya perubahan baik ke lingkungan-lingkungan Kelurahan Pipitan yang masih memerlukan perhatian yang lebih baik.
Kepada pemerintah dan instansi-instansi terkait agar kiranya memperhatikan aspirasi dari masyarakat menengah kebawah , untuk mendukung program-program yang berorientasi pada pembangunan kelurahannya. Program KKM salah satunya,dukungan yang diharapkan bukan hanya moril tetapi tindakan nyata melalui upaya realisasi program dan aspirasi.


Lampiran 1. Susunan Kepanitiaan dan Pembimbing


Lampiran 2. Aspek-aspek penilaian bagi mahasiswa

Aspek-aspek Penilaian Bagi Mahasiswa


Lampiran 3. Inventarisasi Masalah di Lokasi KKM

Lampiran 5. Laporan Hasil Kegiatan Mingguan


























Lampitan 6. Analisis SWOT UMKM




Lampiran 7. Jadwal Pelaksanaan KKM


Lampiran 8. Jadwal Pembekalan KKM


Lampiran 9. Jadwal Lokakarya Kecamatan


Lampiran 10. Jadwal Lokakarya Kabupaten/Kota


Lampiran 11. Daftar Lokasi KKM


Lampiran 12. Foto-foto kegiatan




Lampiran 13. Riwayat hidup mahasiswa kkm kelompok 42



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ilmu Sosial Budaya Dasar

BAB VI MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESEDERAJATAN A.  Makna Keragaman dan Kesederajatan 1.   Makna Keragaman       - Berasal dari kata ragam:       1. Tingkah laku       2. Macam, jenis       3. Lagu, musik, langgam       4. Warna, corak, rapi       Sehingga keragaman berarti perihal beragam-ragam, berjenis-jenis perihal ragam, hal jenis.       Yang dimaksud adalah suatu kondisi dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-perbedaan dalam berbagai bidang terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat, kesopanan, serta situasi ekonomi. 2.   Makna Kesederajatan       - Berasal dari sederajat : sama tingkatan (pangkat, kedudukan).       - Yang dimaksud adalah suatu kondisi dimana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memilih satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki. 1.      Problematika Diskriminasi dalam Masyarakat yang Beragam a .        Diskriminasi di antara Demokrasi dan Hak Asasi Manusia memiliki seperangkat hak ya

Serunya ikut World Cleanup Day 2018

Assalamualaikum para pembaca blog, Lama tak bersua, kali ini aku mau cerita tentang kegiatan World Cleanup Day 2018, tanggal 15 September 2018 kemarin. Jadi aku dapet infomasi kegiatan ini tuh dari akun Indorelawan yg kirim email ke diriku, sampe akhirnya aku searching instagramnya apa, trus aku kulik apa itu World CleanUp Day (WCD). So World Cleanup Day ini kegiatan tahunan yang diikuti 150 negara dan dengan 13 juta relawan, wow banget gak tuh. Kita para volunteer melakukan kegiatan aksi gotong royong utk membersihkan lingkungan sekitar kita, kebetulan aku daftar WCD regional Banten, jadi di Banten ada beberapa titik aksi bersih” lingkungan, yaitu di Kota Serang, Kota Tangerang, Kab. Tangerang, Kab. Lebak, Kota Cilegon, Kab. Serang, Kota Tangsel dan Kab. Pandeglang. Dan di kota Tangerang sendiri, kita bersih” di belakang taman pramuka, dipinggiran kalinya gitu deh, ada sekitar 30an relawan yang ikut serta, kebanyakan dri mereka masih mahasiswa, trus kita start dar